Keyword atau kata kunci adalah salah satu elemen penting dalam strategi SEO. keyword yang tepat bisa menjadi penghubung utama antara konten yang Kamu buat dengan audiens yang mencarinya. Namun, riset keyword bukan sekadar memilih kata-kata yang terlihat relevan. Proses ini membutuhkan strategi yang terstruktur dengan memanfaatkan berbagai tools yang dapat membantu Kamu menganalisa peluang terbaik untuk meningkatkan visibilitas website.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 8 cara efektif untuk riset keyword SEO, lengkap dengan tools pendukung yang dapat memudahkan Kamu melakukan riset keyword SEO. Dengan langkah-langkah ini, Kamu akan lebih siap untuk mengoptimalkan konten dan meningkatkan pencarian organik. Mari kita mulai!
Baca juga : Tingkatkan Visibilitas Konten dengan Strategi SEO yang Efektif
1. Gunakan Tool Riset Keyword Online
Gunakan alat seperti SEMrush, Ahrefs, atau Ubersuggest untuk melakukan riset keyword yang relevan. Alat ini tidak hanya memberikan volume pencarian, tetapi juga tingkat persaingan, CPC (Cost Per Click), dan potensi trafik. Kamu juga bisa menemukan keyword-related questions yang sering dicari oleh pengguna.
2. Manfaatkan Google Auto Suggest
Google Auto Suggest memberikan saran otomatis berdasarkan data aktual pencarian pengguna. Ketik keyword atau frasa di kolom pencarian, dan lihat saran yang muncul. Misalnya, jika Kamu mengetik “resep kue,” Google mungkin menyarankan “resep kue cubit”, “resep kue kering” atau “resep kue bolu kukus sederhana”.
3. Analisis Kata Long-Tail Keyword
Long-tail keyword adalah keyword yang lebih panjang, spesifik, dan biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih, yang digunakan dalam strategi SEO (Search Engine Optimization) atau digital marketing. Berbeda dengan keyword pendek (short tail keywords) yang umum dan kompetitif, long tail keywords lebih terfokus pada niche atau topik tertentu, sehingga memiliki volume pencarian yang lebih rendah, tetapi juga tingkat persaingan yang lebih kecil dan konversi yang lebih tinggi.
Contoh: keyword utama: “sepatu olahraga” Long-tail keyword: “sepatu olahraga ringan untuk lari jarak jauh”, “sepatu olahraga terbaik untuk wanita”. Untuk menemukannya, gunakan alat seperti AnswerThePublic atau Ubersuggest, yang membantu Kamu mengeksplorasi pertanyaan atau frasa spesifik terkait keyword utama.
4. Gunakan Google Trends
Alat ini membantu Kamu memahami seberapa populer suatu keyword dalam jangka waktu tertentu dan di wilayah tertentu. Gunakan filter lokasi dan waktu untuk memvalidasi potensi keyword sebelum memilihnya. Contohnya, Kamu dapat memeriksa apakah “belanja online” lebih populer di akhir tahun dibandingkan pertengahan tahun.
5. Lihat Halaman Pencarian Terbawah di Google
Bagian bawah hasil pencarian Google menyediakan daftar keyword yang sering dicari terkait dengan pencarian Kamu. Contoh: Jika Kamu mencari “kursi kerja ergonomis”, hasil di bawah mungkin termasuk:
- “kursi kerja terbaik ergonomis terbaik”
- “kursi ergonomis terbaik” Kamu bisa menggunakan keyword ini untuk membuat konten yang lebih relevan.
Baca juga : Apa Itu Grok AI dan Keunggulannya Dibanding AI Lain
6. Periksa Kompetitor
Analisis website kompetitor untuk menemukan keyword yang mereka targetkan. Kamu bisa menggunakan tools seperti Ahrefs untuk melihat keyword ranking kompetitor, atau cukup menganalisis tag-title mereka untuk ide keyword.
7. Gunakan Data Analyticsmu Sendiri
Gunakan Google Search Console untuk melihat keyword mana yang sudah menghasilkan traffic untuk situs Kamu. Periksa bagian ‘Queries’ di ‘Search Result’ untuk melihat keyword yang paling banyak dikunjungi audiensmu.
Alat ini membantu Kamu memahami seberapa efektif keyword tertentu dalam mendatangkan pengunjung ke situs Kamu, serta mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kinerja atau menjangkau audiens baru. Gunakan filter waktu, halaman, dan jenis pencarian untuk memvalidasi potensi keyword sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Contohnya, Kamu dapat memeriksa apakah keyword seperti “resep kue kering” lebih banyak mendatangkan trafik di bulan Desember menjelang hari raya dibandingkan bulan Juli, atau apakah ada halaman tertentu di situsmu yang secara konsisten muncul untuk keyword berpotensi tinggi.
8. Tentukan Seed Keyword
Seed keyword adalah keyword utama yang menjadi fondasi risetmu—bayangkan ini seperti “batang” pohon yang nantinya akan bercabang ke berbagai keyword lain yang lebih spesifik. Seed keyword biasanya adalah kata atau frasa pendek (satu hingga dua kata) yang mencerminkan inti dari topik, produk, layanan, atau niche yang ingin Kamu targetkan.
Contoh: Jika niche Kamu adalah “kecantikan,” beberapa seed keyword yang relevan mungkin:
- “skincare alami”
- “masker wajah organik”
- “produk kecantikan vegan” Dari sini, Kamu bisa mengembangkan keyword lainnya menggunakan alat seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest.
Tools Untuk Melakukan Research Keyword
1. Google Keyword Planner
Google Keyword Planner adalah alat riset keyword yang disediakan oleh Google. Alat ini memungkinkan Kamu untuk menemukan keyword yang relevan berdasarkan volume pencarian, tingkat persaingan, dan saran keyword terkait. Alat ini menawarkan data langsung dari mesin pencari terbesar di dunia, termasuk volume pencarian, tingkat persaingan, dan estimasi biaya iklan.
Fitur Utama:
- Ide keyword berdasarkan topik atau domain
- Estimasi klik dan biaya per klik (CPC)
- Filter untuk menyaring keyword berdasarkan lokasi dan bahasa
Kelebihan: Gratis dan mudah digunakan Kekurangan: Fokus pada iklan berbayar, data volume pencarian terkadang terlalu luas. Meski sederhana, Google Keyword Planner tetap menjadi alat yang sangat berharga, terutama bagi pemula yang ingin memahami dasar-dasar riset keyword.
2. Ahrefs
Ahrefs adalah salah satu alat riset keyword yang paling komprehensif di pasaran. Alat ini menawarkan berbagai fitur, termasuk analisis keyword, backlink, dan konten. Keunggulan utama Ahrefs adalah databasenya yang luas dan kemampuan untuk menganalisis situs web kompetitor secara mendalam.
Keunggulan Utama:
- Analisis backlink yang komprehensif
- Data pencarian global dan lokal
- Ide konten berdasarkan keyword gap analysis
Dengan Ahrefs, Kamu tidak hanya menemukan keyword yang relevan, tetapi juga dapat mengamati strategi kompetitor untuk mengidentifikasi peluang yang sering terlewat.
3. SEMrush
SEMrush adalah paket lengkap untuk kebutuhan SEO, yang memungkinkan Kamu melakukan riset keyword sambil menganalisis performa website secara menyeluruh. Fitur andalannya, Keyword Magic Tool, menawarkan ribuan saran keyword yang dikelompokkan berdasarkan tema.
Manfaat Utama:
- Riset kompetitor secara mendalam
- Analisis tren dan niat pencarian
- Rekomendasi optimasi konten secara real-time
SEMrush sangat cocok untuk kreator dan bisnis yang ingin merancang strategi konten berbasis data, dengan fleksibilitas untuk mengukur hasilnya secara langsung.
4. Ubersuggest
Dikembangkan oleh Neil Patel, Ubersuggest menawarkan antarmuka yang intuitif dengan fitur-fitur yang berguna untuk riset SEO. Alat ini memberikan saran keyword, analisis SERP, dan wawasan kompetitor secara gratis, dengan opsi premium untuk data yang lebih mendalam.
Fitur Penting:
- Saran keyword berbasis autocomplete Google
- Analisis backlink dan domain authority
- Visualisasi data yang mudah dipahami
Ubersuggest menjadi pilihan tepat bagi kreator atau bisnis kecil yang ingin memulai riset keyword tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
5. Moz Keyword Explorer
Moz Keyword Explorer terkenal dengan metrik Keyword Difficulty yang membantu Kamu menilai peluang peringkat suatu keyword. Alat ini juga memberikan skor Priority, yang menggabungkan volume pencarian, kesulitan, dan CTR potensial.
Keistimewaan Moz:
- Analisis SERP yang mendalam
- Rekomendasi keyword long-tail
- Pelacakan peringkat keyword secara historis
Dengan Moz, Kamu bisa lebih strategis dalam memilih keyword yang tidak hanya banyak dicari, tetapi juga realistis untuk dimenangkan.
Membandingkan 5 Alat Riset keyword
Setiap alat memiliki kelebihan unik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Kamu:
Alat | Kelebihan | Kekurangan |
---|
Google Planner | Gratis, data langsung dari Google | Terbatas untuk riset organik |
Ahrefs | Data akurat, fitur backlink kuat | Berbayar, bisa jadi mahal untuk pemula |
SEMrush | Lengkap untuk SEO & konten marketing | Kurva belajar cukup tinggi |
Ubersuggest | Mudah digunakan, ada opsi gratis | Data tidak sedalam Ahrefs atau SEMrush |
Moz | Skor prioritas unik, mudah dipahami | Data volume terkadang kurang terperinci |
Memilih alat terbaik bergantung pada kebutuhan, anggaran, dan tingkat kompleksitas strategi SEO yang ingin Kamu bangun.
Kesimpulan
Dengan memahami dan menerapkan 8 cara riset keyword SEO yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menciptakan strategi konten yang lebih terarah dan relevan. Ditambah dengan pemanfaatan tools pendukung yang tepat, proses riset keyword tidak hanya menjadi lebih efisien tetapi juga memberikan hasil yang maksimal.
Ingatlah, riset keyword adalah fondasi dari optimasi SEO yang sukses, jadi jangan ragu untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya demi meningkatkan performa situs Anda di mesin pencari. Selamat mencoba, dan semoga konten Anda semakin mendominasi halaman pertama Google!